SEMARANG- Pebiliar Jambi Alwi Dodong juara A Mild Billiard Kapolri Cup 8 Ball Tournament yang digelar di Side Pocket Cafe and Pool, 2-5 Juli. Di partai final, Alwi mengalahkan breakshooter asal Papua, Imran Ibrahim dengan skor 7-2. Dengan demikian, Alwi berhak mendapatkan hadiah Rp 20 juta dan Imran Rp 10 juta.
Partai final yang disaksikan oleh Kapolda Jateng Irjen Pol Drs Dody Sumantyawan HS SH, Ketua PB POBSI Putra Astaman, dan Ketua KONI Jateng Murdoko, berlangsung cukup menarik. Kedua breakshooter bermain tenang dan penuh konsentrasi agar tidak membuat kesalahan-kesalahan.
Buktinya, frame pertama
hingga keempat dimenangkannya sehingga skor 4-0. Imran baru bisa mencuri poin di frame kelima dan ketujuh sehingga skor 2-5. Diframe kedelapan hingga kesembilan, Imran terlihat kurang bisa berkonsentrasi penuh. Kondisi seperti itu dimanfaatkan Alwi untuk menyelesaikan game, 7-2.
hingga keempat dimenangkannya sehingga skor 4-0. Imran baru bisa mencuri poin di frame kelima dan ketujuh sehingga skor 2-5. Diframe kedelapan hingga kesembilan, Imran terlihat kurang bisa berkonsentrasi penuh. Kondisi seperti itu dimanfaatkan Alwi untuk menyelesaikan game, 7-2.
Zulfikri Keempat
Sementara itu, pebiliar Jawa Tengah, M Zulfikri, hanya mampu duduk di peringkat keempat. Pebiliar terbaik di Liga Biliar 2006 itu dikalahkan pebiliar DKI Jakarta Siauw Wieto, 1-3. Mereka mendapatkan hadiah masing-masing Rp 5 juta.
Sebelumnya, di babak semifinal, Siauw Wieto ditundukkan Alwi 1-6 dan Zulfikri ditekuk Imran 3-6. Imran juga lah yang menghentikan langkah pebiliar andalan Jateng lainnya, Ricky Yang, di babak delapan besar dengan skor 6-4.
"Saya sudah berusaha main bagus di turnamen ini. Tapi tampaknya dewi fortuna belum berpihak. Dalam beberapa kali break, bola tidak pernah masuk. Itu yang membuat lawan dengan leluasa mengambil poin di tiap frame," terang Zulfikri seusai pertandingan.
Kegagalan pebiliar Jateng di turnamen tersebut, menurut Murdoko, diharapkan tidak menurunkan semangat bertanding untuk meraih prestasi. Masih ada waktu untuk mengasah kemampuan lewat turnamen nasional dan internasional. "Gagal di turnamen ini tidak masalah. Tujuan utama kami masih panjang, PON XVII. Di ajang tersebut pebiliar Jateng harus main habis-habisan untuk meraih medali. Maksimal tujuh emas." (H13-28)